Kamis, 30 Juni 2011

Sketsa Cinta Untuk Pembela


Termenung dalam sujud
Terdiam dalam ketakjuban AgungNya
dua jiwa yang bersatu
dalam isyarat langit penuh makna

Kala dunia telah menyatukannya
dan manusia hanya bisa merencana
Kegalauan pun sirna
Dua jiwa tlah menyatu
dalam dekapan dien yang suci

Pertemuan dalam perjuangan
mendermakan jiwa dan harta
menggelorakan jaya dan agungnya Islam
mengusung kesucian adab dan kerahmatan ajaran
di sinilah separuh agama tlah tertunaikan
Di jalan dakwah ikatan agung itu terjalankan

Ketakjuban Ini

Hamparan sajadah terbentang
Dalam ketidakkuasaan diri
bersimpuh penuh harap

Keheningan malam, sarat akan makna
wujud kepasrahan hamba kepada Tuhannya
Tak terukur bagi diantara orang yang masih berselimut
pulas dan tak kenal akan isyarat Illahiyah

jiwa manusia yang lagi resah
belahan jiwa mana yang dapat menyandinginya
Dalam usaha yang pantang bersurut
Dalam segala kekurangan diri
mencoba meraih dari Tuan sang putri

Pasrah... selayaknya dedaunan yang dihembuskan angin
Tak berani melawan Sang Pemilik Kehendak
Lapisan yang tak bisa ditembus manusia
Tabir yang slalu menjadi misteri dunia fana

Jiwa yang gelisah, akan terus memandang ke atas
Kedua tangan yang meminta
Karna ia tak kuasa mengurusinya

Dalam ketakjuban ini...
Betapa takjubnya,Sang Penguasa Langit memberinya
Bagai hujan yang turun dari langit,
turun tanpa halangan...deras mengalir
Kuasa yang tak kan pernah bisa ditembus manusia
hanya bisa memohon atas Maha Keperkasaannya

Bekasi, 23/04/2011 04:31 WIB